Kamu Tidak Perlu Terbawa Perasaan

Maaf, kamu hanyalah salah satunya, bukan satu-satunya. 
(source: cosplayforall.net)

Bersikap baik kepada sesama adalah salah satu norma-norma kehidupan. Menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama adalah sebaik-baiknya manusia.

Baca Juga : Ternyata Selama Ini Kita Buta

Namun terkadang sifat baik seseorang disalah artikan. Seperti ia yang memang memiliki hati yang baik, membuat hati yang lemah ini terbawa perasaan.

Segala tingkah lakunya membuatmu merasa diperhatikan. Membuatmu merasa menjadi orang yang spesial.

Entah karena hatimu yang lemah sekali akan kebaikannya atau karena memang di dunia ini sudah krisis akan orang baik sepertinya.

Karena nyatanya kamu telah terbuai akan tingkah lakunya dan hatimu itu dengan mudahnya terbawa perasaan.

Ketika dia menghiasi harimu dengan senyum dan sapaan yang menghangatkan, kamu tidak perlu terbawa perasaan.

Karena nyatanya, dia memang seperti itu kepada semua orang yang ia temui. Bahkan penjaga sekolah dan ibu kantin pun sudah biasa dengan sikap ramahnya.

Ketika dia membantumu saat kau dalam kesulitan, kamu tidak perlu terbawa perasaan. Karena dia memang seperti itu, tak tega melihat temannya dalam kesulitan.

Bahkan dia membantu membawakan belanjaan ibu hamil yang sama sekali ia tak kenal.

Ketika dia mengajakmu pulang bersama atau ikut menunggu ketika jemputanmu belum tiba, kamu tidak perlu terbawa perasaan.

Karena nyatanya, dia memang seperti itu kepada teman perempuannya. Bahkan dia selalu memastikan semua temannya harus pulang dengan aman.

Baca Juga : Mengecilnya Ruang Pertemanan 

Ketika dia mengingatkanmu untuk sholat, kamu tidak perlu terbawa perasaan. Karena nyatanya, dia memang terdidik seperti itu di keluarganya. Bahkan tak jarang dia menjadi imam di masjid sekolah.

Dan ketika dia menjahilimu dengan berbagai cara, kamu tidak perlu terbawa perasaan. Karena dia memang seperti itu jika bosan.

Bahkan teman-teman kalian pun setuju jika predikat orang terjahil di kelas dinobatkan kepadanya.

Ketahuilah, semua yang dia lakukan kepadamu itu adalah hal biasa. Bahkan ia melakukan itu pada orang lain.

Dan tidak pernah terbesit sekalipun di pikirannya untuk memberikanmu sebuah harapan. Hanya saja hatimu yang terlalu berharap.

Dan mirisnya, kamu tidak meyadari karena kamu telah terbuai akan manisnya tingkah lakunya.

Dirimu pun semakin berada di atas awan ketika teman-temanmu berkata kalian cocok jika bersama. Padahal teman-temanmu juga mendapatkan perilaku yang sama darinya. Hanya saja hatimu yang terlalu terbawa perasaan.

Kamu bahkan mungkin sudah membayangkan di setiap momen akan terasa indah dan menyenangkan saat bersama dirinya. Dan setiap malam kamu menginginkan realita seindah yang kamu impinkan.

Namun nyatanya, dia memang sedang berusaha menjadi sebaik-baiknya manusia. Yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Dan kamu adalah salah satu 'orang lain' itu.

Ada atau tidak adanya kamu di hidupnya, dia akan tetap seperti itu menjalani hidupnya.

Baca Juga : Kecewa, Salah Siapa? 

Dan sebelum semuanya berjalan semakin jauh dan juga sebelum perasaanmu semakin dalam padanya, tanyakan pada dirimu sendiri. Yakinkan dalam hatimu bahwa dia berbuat baik hanya kepadamu atau kepada semua orang?

Karena terkadang, ia memang baik tapi bukan yang terbaik untukmu.

-Kara-

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Kamu Tidak Perlu Terbawa Perasaan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel