Manusia Sejuta Mimpi BUKAN Manusia Sejuta Khayal
Setiap manusia yang dilahirkan mempunyai mimpi. Pernahkah kalian bermimpi? Buruk atau baik? Mimpi dan khayalan itu berbeda. Bermimpi dan berkhayal juga berbeda. Mimpi itu boleh kok. Tapi, jangan lupa untuk bangun yah.
Baca Juga : Insomnia, Malam, dan Pikiranku
Wujudkan mimpi itu. Setelah bermimpi, jangan berkhayal, itu tidak membuat mimpimu menjadi nyata. Melainkan, meyakinkanmu bahwa semua itu hanya angan belaka, mimpi yang tidak terwujud. Bukankah itu sakit? Padalah bisa jadi mimpinya indah, iya kan?
Lalu, apa yang biasanya kalian mimpikan? Pasti mayoritas bermimpi perihal dunia. Benar kan? Apa kalian pernah bermimpi masuk surga? Atau mengalami hari kiamat? Tidak. Semua itu rahasia. Tidak dapat dijelaskan. Kecuali Allah berkehendak lain.
Pernahkah kalian berpikir bahwa mimpi yang kalian punya itu sudah dituliskan untuk kalian? Jadi, terwujudnya mimpi itu pun sudah tertulis. Hanya saja, kita harus berupaya mewujudkannya, kita harus berikhtiar.
Kawan, jangan hanya karena 1 mimpi yang tidak terwujud, lalu menghambat mimpi kalian yang lain untuk diwujudkan. Atau mungkin, kalian akan menghambat mimpi orang lain.
Baca Juga : Ketakutan Tersembunyi Setiap Nadi Manusia
Memang, jika kalian menghambat mimpi orang lain atau menghambat mimpi kalian sendiri, itu sudah tertulis dan memang sudah ditakdirkan demikian. Itu garis hidupnya. Hidup kita yang bersinggungan dengan hidup orang lain.
Tapi, Allah itu Maha Adil. Biarpun mimpi pertama hilang, kita masih diperbolehkan untuk bermimpi, bahkan berjuta mimpi. Sampai-sampai waktu yang kita punya di dunia ini tidak cukup untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita.
Tapi jangan pernah putus asa. Jangan memutuskan untuk berkhayal. Sebab, kebahagiaan sesaat itu tiada berarti. Jangan pernah lupa bahwa kita itu manusia. Manusia yang punya banyak mimpi. Bahkan setiap harinya, kita bisa menambah mimpi kita. Setiap hari juga, kita bisa mewujudkan satu per satu mimpi kita.
Jadi, jadilah manusia sejuta mimpi bukan manusia sejuta khayal. Bukankah kita ini menginginkan yang pasti? Tidak ingin digantungkan kan? Jadi, wujudkanlah mimpi itu. Mimpi yang tidak menggantung. Sehingga hati akan tenang.
Baca Juga : Maaf, untuk Pemaaf yang Tak Memaafkan Dirinya Sendiri
Hiduplah dengan penuh ikhlas. Jika mimpimu tak dapat diwujudkan. Mungkin mimpimu tidak baik menurut Allah. Di situlah kita akan belajar, bagaimana caranya mengikhlaskan mimpi yang pergi dan bersabar semasa berikhtiar untuk mewujudkan mimpi yang baru.
“Manusia itu punya mimpi. Jangan gantungkan mimpi di khayalanmu. Sadarlah! Wujudkan mimpimu. Bisa jadi mimpimu itu celah mimpi manusia yang lain. Ingat, manusia itu bersinggungan dengan manusia lain, entah di garis edar yang mana. Intinya jangan sampai jatuh dari garis edarmu!”
–Cito-
Baca Juga : Insomnia, Malam, dan Pikiranku
Wujudkan mimpi itu. Setelah bermimpi, jangan berkhayal, itu tidak membuat mimpimu menjadi nyata. Melainkan, meyakinkanmu bahwa semua itu hanya angan belaka, mimpi yang tidak terwujud. Bukankah itu sakit? Padalah bisa jadi mimpinya indah, iya kan?
Lalu, apa yang biasanya kalian mimpikan? Pasti mayoritas bermimpi perihal dunia. Benar kan? Apa kalian pernah bermimpi masuk surga? Atau mengalami hari kiamat? Tidak. Semua itu rahasia. Tidak dapat dijelaskan. Kecuali Allah berkehendak lain.
Pernahkah kalian berpikir bahwa mimpi yang kalian punya itu sudah dituliskan untuk kalian? Jadi, terwujudnya mimpi itu pun sudah tertulis. Hanya saja, kita harus berupaya mewujudkannya, kita harus berikhtiar.
Kawan, jangan hanya karena 1 mimpi yang tidak terwujud, lalu menghambat mimpi kalian yang lain untuk diwujudkan. Atau mungkin, kalian akan menghambat mimpi orang lain.
Baca Juga : Ketakutan Tersembunyi Setiap Nadi Manusia
Memang, jika kalian menghambat mimpi orang lain atau menghambat mimpi kalian sendiri, itu sudah tertulis dan memang sudah ditakdirkan demikian. Itu garis hidupnya. Hidup kita yang bersinggungan dengan hidup orang lain.
Tapi, Allah itu Maha Adil. Biarpun mimpi pertama hilang, kita masih diperbolehkan untuk bermimpi, bahkan berjuta mimpi. Sampai-sampai waktu yang kita punya di dunia ini tidak cukup untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita.
Tapi jangan pernah putus asa. Jangan memutuskan untuk berkhayal. Sebab, kebahagiaan sesaat itu tiada berarti. Jangan pernah lupa bahwa kita itu manusia. Manusia yang punya banyak mimpi. Bahkan setiap harinya, kita bisa menambah mimpi kita. Setiap hari juga, kita bisa mewujudkan satu per satu mimpi kita.
Jadi, jadilah manusia sejuta mimpi bukan manusia sejuta khayal. Bukankah kita ini menginginkan yang pasti? Tidak ingin digantungkan kan? Jadi, wujudkanlah mimpi itu. Mimpi yang tidak menggantung. Sehingga hati akan tenang.
Baca Juga : Maaf, untuk Pemaaf yang Tak Memaafkan Dirinya Sendiri
Hiduplah dengan penuh ikhlas. Jika mimpimu tak dapat diwujudkan. Mungkin mimpimu tidak baik menurut Allah. Di situlah kita akan belajar, bagaimana caranya mengikhlaskan mimpi yang pergi dan bersabar semasa berikhtiar untuk mewujudkan mimpi yang baru.
“Manusia itu punya mimpi. Jangan gantungkan mimpi di khayalanmu. Sadarlah! Wujudkan mimpimu. Bisa jadi mimpimu itu celah mimpi manusia yang lain. Ingat, manusia itu bersinggungan dengan manusia lain, entah di garis edar yang mana. Intinya jangan sampai jatuh dari garis edarmu!”
–Cito-
Belum ada Komentar untuk "Manusia Sejuta Mimpi BUKAN Manusia Sejuta Khayal"
Posting Komentar