#Belajar Mengenal-Mu Lebih Dekat Ya Rab
“Kak, kok kita bisa tinggal di bumi sih? Kan planet buanyakkk banget. Di bumi bisa selamat dari hari kiamat yah? Pluto aja udah ngaada tuh. Pluto udah kiamat?”
“Menurut ilmu pengetahuan, di bumi terdapat oksigen yang mencukupi manusia untuk bernapas tiap harinya. Selain itu, terdapat atmosfer, lapisan yang berperan menjaga bumi dari serangan benda asing luar angkasa.. Hanya bumi yang bisa ditinggali oleh manusia secara nyaman Dek. Tapi kalau hari kiamat tiba, semuanya akan musnah termasuk bumi dan isinya kecuali Allah karena Allah itu abadi.”
Baca Juga : Hijab, khimar, dan Jilbab Itu Berbeda?
“Itu kan menurut ilmu pengetahuan, kalau menurut Allah gimana?
“Menurut para ulama hanya bumi tempat yang layak untuk dihuni manusia. Sesuai dengan Q.S Al-A’rāf/7:25 yang artinya “Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dibangkitkan.” Menurut Tafsir Al-Muyassar/Kementerian Agama Arab Saudi Arabia, Tafsir Al-Mukhtashar, dan Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir menyatakan bahwa “di sana” yang dimaksud adalah “bumi”. Begitu Dek.”
“Terus kenapa kita dihidupkan kalau kita akan dimusnahkan Kak?”
“Allah berfirman dalam Q.S Al-Mu’minūn/23:115 yang artinya “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” Jadi, kita ini dihidupkan karena kita punya tujuan untuk hidup. Adek tau nga tujuan kita hidup di dunia untuk apa?”
“Tau dong, abi bilang kalau Allah berfirman dalam Q.S Aż-Żāriyāt/51:56 yang artinya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Jadi, kita hidup untuk beribadah kepada Allah, Kak.”
“Tepat. Hal ini juga dijelaskan dalam doa iftitah “...Sesungguhnya sembahyang saya, ibadah saya, hidup saya, dan mati saya adalah bagi Allah...” Jadi, ibadahnya karena Allah yah bukan karena permen dari kakak, baru mau ngapalin ayat baru hihi.”
“Ishhh Kakkkk! Lalu, mengapa dimusnahkan, Kak?”
Baca Juga : Pendewasaan Diri Katanya?!
“ Jadi gini Dek, Allah yang sudah menetapkan takdir hamba-Nya. Dunia ini hanyalah sebuah tempat singgah untuk menuju akhirat. Di dunia ini, manusia akan diuji keimanannya oleh Allah sesuai firman-Nya dalam Q.S Al-Baqarah/2:155 yang artinya “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.....” Untuk menuju akhirat, kita akan mengalami kematian dari dunia ini. Itu yang kakak bilang “musnah”. Tapi sebenarnya kita tidak mati. Tubuh ini hanyalah titipan sebagai pakaian kita di dunia ini yang harus dijaga sebaik mungkin. Nah, kita akan hidup kekal di akhirat. Nanti di ujung pemberhentian kita, ada surga dan neraka. Kalau kita berhasil ngelewatin tantangan di dunia ini, nanti bisa masuk surga. Nah, sekarang kakak tanya, kita diciptakan oleh siapa?”
“Allah yang Maha Pencipta, Kak. Allah itu keren bisa ciptain apa aja deh. Ade cintaaa bangettt sama Allah. Allah juga baik nyiptain umi, abi, dan kakak. Ade jadi ga kesepian deh. Ehehehe.”
“Jadi, Allah butuh kita apa engga?”
“Ehmmm. Butuh dong. Allah butuh kita sebagai hamba-Nya. Allah butuh hambanya untuk menyembah-Nya.”
“Loh kan Allah yang Maha Pencipta, Allah udah hebat kan? Dia ga butuh kita dong. Justru, kita yang butuh Dia. Jangan sampai salah. Diingat ya, kita dalam menjalani hidup harus mencapai ridho Allah. Jadi, beribadah harus semata-mata karena Allah dan dilakukan dengan penuh keikhlasan mengharap ridho-Nya.”
(foto : @adkkrt) |
“Oke. Ade mau masuk surga. Ade mau jadi muslimah yang sholehah. Tapi orang-orang bilang kalau dunia itu kejam. Ade juga pernah denger kalo bumi itu penjaranya orang yang beriman. Jadi, dunia itu kejam?”
Baca Juga : Rindu, Penghubung Benang yang Terputus
“Adeee pinterrr, dunia itu surga bagi mereka yang cita-cita tertingginya cuma di dunia. Mereka ga percaya akhirat. Mereka lupa sama Allah dan lalai dalam menjalankan ibadahnya. Kalau yang mengatakan dunia itu kejam, itu karena mereka sadar betapa susahnya meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan menjaga agar imannya tidak turun. Sebenarnya tidak akan susah sih, kalau kita percaya sama Allah. Sesuai Q.S Al-Baqarah/2:286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...” Allah itu tidak akan memberikan masalah melainkan kita sanggup mengatasinya. Jika dibandingkan dengan akhirat, tentulah dunia ini tidak ada apa-apanya. Ibarat penjara bagi orang-orang yang beriman karena dunia ini penuh ujian.”
“ Kalau gitu, ade harus bersifat seperti apa Kak? Ade ga mau salah ngejawab ujian dunia dari Allah. Ade ga mau masuk neraka. Ade mau dapet ridho Allah. Ade mau masuk surganya Allah.”
“Kakak baca dari buku yang judulnya Kun Anta. Halaman 9-10 tertulis bahwa Abdullah Ibnu Mas’ud: Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku beritahu siapa orang yang tidak mungkin masuk neraka?” “Siapa ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Neraka itu diharamkan pada orang yang punya 4 sifat, yaitu: Hayyin, Layyin, Qoribin, dan Sahlun.”
“Hayyin, Layyin, Qoribin, dan Sahlun, itu apa Kak?”
“Hayyin (tenang, tidak gampang panik, santai) adalah orang yang kalau ada masalah tidak langsung emosi, tapi bertabayyun dulu, tidak buru-buru menyimpulkan atau menghakim dan tidak mudah terprovokasi. Layyin itu bersikap lemah lembut bahkan Rasulullah memiliki sifat lemah lembut kepada musuh sekalipun. Qoribin (gampang akrab) seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dengan musuh pun sangat dekat. Sahlun itu easy going, tidak diambil ribet, jangan cepat dendam kalau ke orang.”
“Okee syukron katsiron Kakkk. Ade jadi kepikiran sama arti doa iftitah. Kan doa iftitah dibaca pas sholat, terus sholat itu kan yang wajibnya lima kali sehari. Kan tadi kan kalau hidup, mati, ibadah gitu-gitu karena Allah. Kalau diucapkan terus itu janji bukan sih kak?”
“Nah tepattt, bukan hanya janji, tapi juga doa. Iya, bahwa hidup dan mati kita karena Allah ya. Jangan karena yang lain.”
“Syukron katsiron, Kak”
“Afwan”
-Cito-
Belum ada Komentar untuk "#Belajar Mengenal-Mu Lebih Dekat Ya Rab"
Posting Komentar