Bro..! AYO MEMBERANDAL
Setiap orang manggil gue “Lucky”, katanya si sesuai sama gue yang selalu membawa keberuntungan buat mereka. Mau tau cerita gue dapetin nama gue? Bukan pemberian orang tua kandung kok. Unik. Simak bro.
Baca Juga : Rindu Penghubung Benang yang Terputus
KITA CERAI (suara di TV)
Singkat cerita, gue tinggal di panti asuhan. Diem-diem gue nonton tv drama gitulah yang lagi kekinian. Saat itu usia gue 7 tahun. Kalau nemenin mbok ke pasar, banyak banget aksi copet, rampok, begal, dan yakhh banyaklah aksi-aksi keren yang ga dilakuin sama cowo doang.
Tiap hari kerjaan gue bantuin mbok dan pengurus panti untuk bersihin taman. Gue sempet bingung, kemana orang tua gue? Udah 7 tahun di tempat ini dan gue gatau gue siapa. Sampai akhirnya, gue paham kalau gue itu bukan anak yang diinginkan.
Ayah gue kerjaannya mabok. Mabok sama penelitiannya yang ga semua orang mau melakukan penelitian itu. Yah, ayah gue itu meneliti kotoran (ketawa kecil). Bermacam-macam kotoran sampai perilakunya pun kotor dan alhasil mabok itu bagian dari dirinya.
Sedangkan ibu gue, wanita biasa yang kerjaannya main pria. Terlalu banyak pria, gue aja ga yakin pria yang gue ceritain ke kalian itu ayah gue atau bukan. Entah kenapa tanpa nikah, lahirlah gue. Mereka semua mati karena kecelakaan. Gue? Gue masih hidup. Buktinya gue bisa nulis ini. Tapi hidup ga semudah itu. Gue masih kecil, gatau apa-apa bro.
Gue ga bisa nerima kenyataan cerita orang tua gue gitu aja. Dasar mbok! Memangnya dia siapa??? SOK TAU TENTANG ORANG TUA GUE!!!
Gue jadi nakal, ga bisa diatur. Gue yang tadinya diam, 6 tahun kemudian mulai memberandal. Banyak yang bilang kalau panti asuhan ini isinya anak berandalan. Gimana engga? Gue malah mikir si mbok itu ga waras. Masa semua anak yang ada di panti ini, mbok bilang orangtuanya ga bener semua. Kayanya bakalan jadi rumah sakit jiwa deh ni tempat.
Banyak hal yang gue lakuin akibat televisi, internet, pengawasan yang lemah, gue dan temen-temen sepanti bebas untuk tahu apa saja tentang dunia ini termasuk perihal wanita.
Baca Juga : Suamiku Ajarkan Aku Merindu pada Pria Lain
Banyak wanita yang mudah sekali gua hipnotis. Rata-rata kebahagiaan sesaat yang mereka mau. Gue pernah dipenjara karena berhasil mencuri sandal Pak RT. Aneh yah. Cuma sandal. Ga lama si, beberapa hari saja ko gue ngerasain hidup dalam sel penjara boongan.
Soalnya bagi gue hidup di dunia ini adalah sel penjara sesungguhnya. Gimana engga? Ujiannya tiap waktu. Belum kelar masalah satu, muncul masalah baru. Pikir sendiri aja deh.
Kalau mabok? Jelaslah gue nyobain biar keren. Usia gue udah 19 tahun. Mikir mau nikah tapi ga punya duit. Tapi, mau ngerasain punya anak. Akhirnya gue ngelakuin hal yang bodoh. Bisa dibilang, gue tu anak yang kacau. Ga tau rasanya punya orang tua gimana, eh pengen jadi orang tua hahahaha.
Oh iya, gue ga punya nama. Sampai ada seorang cewe nyamperin gue. Dia berjilbab. Dia berkata, “Assalamu’alaikum.. mohon maaf mengganggu, masjid terdekat dari sini di mana yah?”. Itu cewe bego kali ya. Ga ngelihat tampang gue kek apa. Mana gue tau di sini ada masjid. Jadi, gue bawa aja tu cewe ke kolong jembatan. Saat gue mau makan tu cewe. Ternyata dia bisa beladiri dan kabur. Beladiri dasar aja si. Cuma gue males ngelawan pake tenaga gue yang asli. Dikira gue ga ketemu dia lagi. Ehh ternyata. Gue ketemu dia. Sekarang dia sama pria tua. Gue diajak ke masjid sama pria itu. Gue diceramahin panjang lebar.
“Nak, sini ikut bapak. Kamu itu ganteng loh. Tampan. Saya ingin berterima-kasih, kamu telah membuat anak saya mau belajar beladiri lebih dalam. Tadinya, dia pikir kalau beladiri itu tidak penting dan hanya untuk lelaki saja.
Selain itu, ibu yang kamu copet kemarin adalah saudaranya penjahat yang menjadi buronan polisi. Berkatmu yang membuat kegaduhan. Polisi datang dan berhasil menemukan penjahat yang tidak lain saudara ibu itu. Pak RT juga berterimakasih karena kalau sandalnya tidak hilang, dia tidak akan diberikan sandal baru oleh anaknya (tersenyum).
Saya harap kamu mengerti bahwa kejahatan yang kecil mudah untuk dilihat dan dihukum. Sedangkan kejahatan besar itu selalu tertutupi. Begitulah hidup di dunia jika dengan sedikit ilmu.
Selain itu, dokter dan perawat berhasil menemukan pasiennya yang hilang alias mbok yang menjadi petugas panti asuhan. Kamulah yang melaporkan mbok itu ke kuping-kuping warga. Mbok itu terlihat sehat, namun ada gangguan mental. Dia mencuri banyak anak dan membangun panti asuhan. Tak ada yang menyadari keanehannya kecuali kamu.
Saya dengar kau belum punya nama, Lucky saja bagaimana? Sebab kau anak beruntung yang selalu menebarkan manfaat. Lupakan perihal orangtuamu menurut versi mbok. Saya yakin orangtuamu adalah orang tua yang cerdas karena bisa memberikan kecerdasan itu kepada anaknya. Kamu boleh memberandal. Tapi kali ini saya ga akan mengizinkan itu terjadi. Kamu beruntung karena diberi kesempatan hijrah. Kamu mau jadi mantu saya?”.
Gue cuma bisa nangis. Gue ga nyangka Tuhan masih baik sama gue. Akhirnya gue masih diizinin memberandal. Tapi memberandal yang ini beda. MEM-ahami Al-qur’an, BER-amal, meng-ANDAL-kan Allah.
Ayooo memberandal bro!!!! Sebelum lo mati.
“Kisah Memberandalnya Anak Berandal yang Bermutu”
-Cito-
#Memahami Al-qur’an = paham benar isi dan maknanya supaya ga salah langkah
#Beramal = berbuat kebajikan untuk bekal di akhirat
#Mengandalkan Allah = semua aktivitas karena Allah untuk mencapai ridho-Nya
Ilustrasi (foto : Photoproblem.tumblr.com) |
KITA CERAI (suara di TV)
Singkat cerita, gue tinggal di panti asuhan. Diem-diem gue nonton tv drama gitulah yang lagi kekinian. Saat itu usia gue 7 tahun. Kalau nemenin mbok ke pasar, banyak banget aksi copet, rampok, begal, dan yakhh banyaklah aksi-aksi keren yang ga dilakuin sama cowo doang.
Tiap hari kerjaan gue bantuin mbok dan pengurus panti untuk bersihin taman. Gue sempet bingung, kemana orang tua gue? Udah 7 tahun di tempat ini dan gue gatau gue siapa. Sampai akhirnya, gue paham kalau gue itu bukan anak yang diinginkan.
Ayah gue kerjaannya mabok. Mabok sama penelitiannya yang ga semua orang mau melakukan penelitian itu. Yah, ayah gue itu meneliti kotoran (ketawa kecil). Bermacam-macam kotoran sampai perilakunya pun kotor dan alhasil mabok itu bagian dari dirinya.
Sedangkan ibu gue, wanita biasa yang kerjaannya main pria. Terlalu banyak pria, gue aja ga yakin pria yang gue ceritain ke kalian itu ayah gue atau bukan. Entah kenapa tanpa nikah, lahirlah gue. Mereka semua mati karena kecelakaan. Gue? Gue masih hidup. Buktinya gue bisa nulis ini. Tapi hidup ga semudah itu. Gue masih kecil, gatau apa-apa bro.
Gue ga bisa nerima kenyataan cerita orang tua gue gitu aja. Dasar mbok! Memangnya dia siapa??? SOK TAU TENTANG ORANG TUA GUE!!!
Gue jadi nakal, ga bisa diatur. Gue yang tadinya diam, 6 tahun kemudian mulai memberandal. Banyak yang bilang kalau panti asuhan ini isinya anak berandalan. Gimana engga? Gue malah mikir si mbok itu ga waras. Masa semua anak yang ada di panti ini, mbok bilang orangtuanya ga bener semua. Kayanya bakalan jadi rumah sakit jiwa deh ni tempat.
Banyak hal yang gue lakuin akibat televisi, internet, pengawasan yang lemah, gue dan temen-temen sepanti bebas untuk tahu apa saja tentang dunia ini termasuk perihal wanita.
Baca Juga : Suamiku Ajarkan Aku Merindu pada Pria Lain
Banyak wanita yang mudah sekali gua hipnotis. Rata-rata kebahagiaan sesaat yang mereka mau. Gue pernah dipenjara karena berhasil mencuri sandal Pak RT. Aneh yah. Cuma sandal. Ga lama si, beberapa hari saja ko gue ngerasain hidup dalam sel penjara boongan.
Soalnya bagi gue hidup di dunia ini adalah sel penjara sesungguhnya. Gimana engga? Ujiannya tiap waktu. Belum kelar masalah satu, muncul masalah baru. Pikir sendiri aja deh.
Kalau mabok? Jelaslah gue nyobain biar keren. Usia gue udah 19 tahun. Mikir mau nikah tapi ga punya duit. Tapi, mau ngerasain punya anak. Akhirnya gue ngelakuin hal yang bodoh. Bisa dibilang, gue tu anak yang kacau. Ga tau rasanya punya orang tua gimana, eh pengen jadi orang tua hahahaha.
Oh iya, gue ga punya nama. Sampai ada seorang cewe nyamperin gue. Dia berjilbab. Dia berkata, “Assalamu’alaikum.. mohon maaf mengganggu, masjid terdekat dari sini di mana yah?”. Itu cewe bego kali ya. Ga ngelihat tampang gue kek apa. Mana gue tau di sini ada masjid. Jadi, gue bawa aja tu cewe ke kolong jembatan. Saat gue mau makan tu cewe. Ternyata dia bisa beladiri dan kabur. Beladiri dasar aja si. Cuma gue males ngelawan pake tenaga gue yang asli. Dikira gue ga ketemu dia lagi. Ehh ternyata. Gue ketemu dia. Sekarang dia sama pria tua. Gue diajak ke masjid sama pria itu. Gue diceramahin panjang lebar.
“Nak, sini ikut bapak. Kamu itu ganteng loh. Tampan. Saya ingin berterima-kasih, kamu telah membuat anak saya mau belajar beladiri lebih dalam. Tadinya, dia pikir kalau beladiri itu tidak penting dan hanya untuk lelaki saja.
Selain itu, ibu yang kamu copet kemarin adalah saudaranya penjahat yang menjadi buronan polisi. Berkatmu yang membuat kegaduhan. Polisi datang dan berhasil menemukan penjahat yang tidak lain saudara ibu itu. Pak RT juga berterimakasih karena kalau sandalnya tidak hilang, dia tidak akan diberikan sandal baru oleh anaknya (tersenyum).
Saya harap kamu mengerti bahwa kejahatan yang kecil mudah untuk dilihat dan dihukum. Sedangkan kejahatan besar itu selalu tertutupi. Begitulah hidup di dunia jika dengan sedikit ilmu.
Selain itu, dokter dan perawat berhasil menemukan pasiennya yang hilang alias mbok yang menjadi petugas panti asuhan. Kamulah yang melaporkan mbok itu ke kuping-kuping warga. Mbok itu terlihat sehat, namun ada gangguan mental. Dia mencuri banyak anak dan membangun panti asuhan. Tak ada yang menyadari keanehannya kecuali kamu.
Saya dengar kau belum punya nama, Lucky saja bagaimana? Sebab kau anak beruntung yang selalu menebarkan manfaat. Lupakan perihal orangtuamu menurut versi mbok. Saya yakin orangtuamu adalah orang tua yang cerdas karena bisa memberikan kecerdasan itu kepada anaknya. Kamu boleh memberandal. Tapi kali ini saya ga akan mengizinkan itu terjadi. Kamu beruntung karena diberi kesempatan hijrah. Kamu mau jadi mantu saya?”.
Gue cuma bisa nangis. Gue ga nyangka Tuhan masih baik sama gue. Akhirnya gue masih diizinin memberandal. Tapi memberandal yang ini beda. MEM-ahami Al-qur’an, BER-amal, meng-ANDAL-kan Allah.
Ayooo memberandal bro!!!! Sebelum lo mati.
“Kisah Memberandalnya Anak Berandal yang Bermutu”
-Cito-
#Memahami Al-qur’an = paham benar isi dan maknanya supaya ga salah langkah
#Beramal = berbuat kebajikan untuk bekal di akhirat
#Mengandalkan Allah = semua aktivitas karena Allah untuk mencapai ridho-Nya
Belum ada Komentar untuk "Bro..! AYO MEMBERANDAL"
Posting Komentar